Anak-anak harus diajari cara-cara untuk mengatasi pertengkaran mereka sendiri. Karena Anda tak mungkin selamanya hadir di tengah pertengkaran-pertengkaran mereka. Anda dapat menerapkan beberapa langkah berikut ini untuk membantu anak menemukan solusi dari permasalahan mereka sendiri.
- Tenangkan diri. Langkah pertama untuk menyelesaikan konflik adalah menenangkan diri. Alasannya sederhana: Anda takkan bisa berpikir jernih ketika sedang marah. Setelah dapat menenangkan diri, Anda dapat mulai mencari tahu dengan rasional mengapa Anda marah. Jadi ajarkan pada anak Anda untuk menarik napas panjang dan perlahan supaya tenang jika suasana mulai memanas. Ketika anak terlihat marah, dorong dia untuk berhenti sejenak, atau sarankan semuanya untuk berhenti dan menenangkan diri. Minum atau pergi sebentar, baru kembali lagi. Hanya pada saat semuanya tenanglah Anda dapat membicarakan masalah dengan pikiran yang lebih jernih.
- Sampaikan masalahnya secara bergiliran. Anda harus mendengarkan satu sama lain dengan penuh hormat. Setiap orang harus mendapat kesempatan untuk bicara. Anda dapat meminta masing-masing anak untuk menceritakan apa yang terjadi, apa yang menjadi masalah, kemudian rangkumlah setiap pandangan dari masing-masing pihak, dan tanyakan pada mereka, “Apa yang dapat kamu lakukan untuk memecahkan masalah ini?” Berikan saran hanya jika anak Anda benar-benar menemui jalan buntu. Beritahu anak untuk memulai penjelasan dengan kata “saya” dan bukan “kamu”. Misalnya, “Saya kesal karena kakak tidak pernah memberi saya giliran. Padahal saya juga ingin menggunakan komputer.” Jika emosi anak masih tinggi, berilah anak pilihan untuk menuliskan atau menggambarkan pandangan mereka terhadap masalah itu, dan tidak mengatakannya pada satu sama lain. Tujuannya adalah membantu setiap anak mencoba merasakan bagaimana rasanya berada di posisi lawan bicaranya. Satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengungkapkan kembali apa yang disampaikan anak lain itu dengan kata-katanya sendiri.
- Pikirkan alternatif penyelesaian masalah. Selanjutnya, anak-anak perlu memikirkan berbagai alternatif agar mendapatkan cara untuk menemukan penyelesaian. Jangan tawarkan bantuan Anda, kecuali mereka benar-benar menemui jalan buntu! Agar anak-anak tetap fokus, katakan bahwa mereka harus menemukan lima solusi berbeda sebelum kembali pada Anda. Tinggalkan mereka selama beberapa menit. Sesuaikan waktu dengan usia dan keterampilan anak dalam menyelesaikan masalah.
- Persempit pilihan. Sekarang persempit pilihan menjadi beberapa saja. Ada dua kunci untuk membantu anak semakin dekat dengan penyelesaian masalah: (1) hapus solusi yang tidak dapat diterima oleh salah satu anak karena tidak memuaskan kebutuhannya; (2) hapus solusi yang tidak aman atau tidak bijak.
- Pilih alternatif terbaik, dan lakukan. Bagian akhir dari penyelesaian konflik membantu anak-anak belajar cara membuat keputusan terbaik dengan memikirkan konsekuensi dari pilihan-pilihan mereka. Anda dapat mengajarkan anak-anak untuk memikirkan konsekuensi dari pilihan yang ada dengan menanyakan, “Apa yang mungkin terjadi jika kamu coba itu?” Cara lainnya adalah dengan membantunya menimbang sisi positif dan negatif dari setiap pilihan yang ada. “Apa saja hal-hal baik dan buruk yang bisa terjadi jika kalian memilih alternatif itu?” Setelah mereka memutuskan, keduanya bersalaman atau mengucapkan persetujuan. “Oke, saya setuju.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar